,

Iklan

Pengaruh Konten "Study Vlog" pada Pelajar

Redaksi
10 Des 2022, 20:09 WIB Last Updated 2024-07-06T03:46:57Z
Nusapedia - Teknologi membawa manusia kepada peradaban dan perkembangan era digitalisasi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, digitalisasi merupakan proses pemberian atau pemakaian sistem digital.  

Saat ini, hampir keseluruhan aspek hidup manusia menggunakan teknologi digital yang senantiasa berkaitan dengan komputer atau internet. Internet memberikan banyak manfaat bagi manusia dalam menjalani kehidupan mereka di era digitalisasi. Salah satu manfaat yang dapat dirasakan dari adanya internet ialah kemudahan dalam mengakses informasi dan berkomunikasi.

Selain internet, smartphone juga menjadi alat penting yang mesti digunakan manusia dalam era digitalisasi ini. Kecanggihan smartphone saat ini dapat menyelaraskan dengan kemampuan dari perangkat komputer atau laptop, seperti mengunduh beberapa software atau aplikasi yang ada di dalam komputer misalnya Microsoft office, skype, winamp, dan lain sebagainya. 

Aplikasi identik yang selalu ada di dalam smartphone adalah aplikasi media sosial, seperti Facebook, Twitter, Line, Instagram, WhatsApp, dan TikTok. Kebanyakan fungsi dan tujuan dari aplikasi media sosial untuk mengunggah foto dan video penggunanya. Karena itu, TikTok yang merupakan jaringan media sosial menjadi platform pengunggahan video paling banyak diunduh sebanyak 45,8 juta kali di kuartal pertama pada tahun 2018 sejak TikTok diterjunkan kepada masyarakat pada September 2016 (Wisnu, 2018: 432).

TikTok dengan segala macam fitur-fiturnya dapat melahirkan video-video yang bersifat positif dan negatif. Pada tanggal 3 Juli 2018, aplikasi TikTok sempat diblokir oleh Kemenkominfo karena telah banyak menemukan laporan-laporan keluhan yang menyatakan bahwa di dalam aplikasi TikTok banyak memuat konten video negatif tidak baik bagi para kalangan pelajar. 

Kemudian, di bulan Agustus tahun 2018 aplikasi TikTok kembali dibuka dari status pemblokirannya. Adapun konten-konten video positif yang diunggah di dalam TikTok banyak memberikan informasi, cerita menarik, pengetahuan baru, tata cara, dan motivasi bagi para penontonnya, khususnya para pelajar yang merupakan pengguna terbanyak dari aplikasi TikTok.

Baru-baru ini ketika masa pandemi berlangsung, TikTok menjadi salah satu tempat untuk menyalurkan kekreativitasan diri dan berakhir pada solusi dalam menghasilkan sumber penghasilan. Dari semua kalangan profesi dan pekerjaan seperti dokter, perawat, psikiater, dan pebisnis memberikan gagasan serta membagikan ilmu-ilmu yang telah mereka kuasai kepada banyak orang melalui aplikasi TikTok. 

Bahkan banyak pelajar yang menuangkan ide mereka di dalam video TikTok seperti konten video study vlog, a day in my life, cara membuat judul tulisan yang indah, informasi luas mengenai perlengkapan alat tulis, dan lain sebagainya yang mana dari konten tersebut memiliki dampak terhadap pengguna TikTok dari kalangan pelajar.

Salah satu konten TikTok yang sangat berdampak bagi pelajar ialah konten study vlog yang berisi seputar kegiatan seseorang saat belajar. Konten ini banyak diperlihatkan dari kalangan pelajar luar negeri. Mereka memperlihatkan aktivitas-aktivitas sebelum mengikuti kelas, kemudian gaya belajar dan aplikasi-aplikasi apa saja yang mereka gunakan dalam belajar. Mereka juga menampilkan gaya hidup dan fasilitas-fasilitas dari lembaga pendidikan yang mereka ikuti. Konten ini diperindah dengan tata pengambilan foto atau video yang baik, alunan musik yang senada, dan tambahan efek foto atau video yang proposisi menjadikan mata para penonton nyaman dan pada akhirnya konten ini laris ditonton bagi kalangan pelajar.

Dari konten tersebut tentu memiliki dampak bagi para penonton terkhususnya kalangan pelajar. Dampak positif yang dapat dirasakan yaitu pertama, sebagai media penyaluran rasa penat karena mengandung unsur hiburan walaupun tidak secara keseluruhan. Kedua, menimbulkan motivasi dan semangat belajar kepada para pelajar. Ketiga, memberikan informasi-informasi menarik kepada para penonton mengenai metode belajar yang efektif dan aplikasi-aplikasi belajar yang solutif bagi para pelajar. Keempat, mendapatkan metode belajar yang lebih variatif seperti diperkenalkannya sistem pomodoro dan pembuatan catatan dengan teknik mencatat Cornell.

Berbicara mengenai dampak sudah pasti ada dampak yang negatif dan dampak positif. Adapun dampak negatif yang paling besar adalah menimbulkan sikap konformitas dan hedonisme kepada para pelajar selaku konsumen dari konten tersebut. Konformitas merupakan suatu perilaku yang kecenderungan individu agar mengubah perilaku tentang kelompoknya, yang biasanya dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan sosial. Seorang individu melakukan ini karena alasan untuk memberikan informasi yang bermanfaat untuk dirinya sendiri dan berkeinginan diakui dalam lingkungan sosial (Karina, et.al. 2007). 

Konformitas ini dapat diartikan juga sebagai perilaku yang gemar mengubah sesuatu karena adanya tekanan tertentu dengan tujuan agar diterima dan sesuai dengan apa yang dilihat dalam lingkungan sosial. Sikap ini akan muncul pada diri pelajar karena mereka merasa perlu untuk mengikuti beberapa kegiatan tertentu yang ada di dalam konten study vlog. Konformitas sendiri dapat dirasakan oleh kalangan manapun, namun cenderung dialami oleh para pelajar yang berada dalam fase remaja.

Kemudian, hedonisme merupakan perilaku atau pandangan hidup yang menilai kesenangan dan kenikmatan materi ialah tujuan utama dalam hidup. Hedonisme telah berkembang di masyarakat menjadi suatu kebiasaan dikarenakan pertumbuhan dari teknologi dan dampak adanya globalisasi (Mufidatul, 2022). Dalam konten study vlog, tentu banyak diperlihatkan media pembelajaran seperti laptop, PC atau tablet, earphone, stationery yang lengkap dari segi warna dan bentuknya. Kebutuhan-kebutuhan seperti itulah yang menyebabkan para pelajar tergiur untuk memilikinya juga dan berujung pada sikap konformitas dan hedonisme.

Dengan hadirnya konten study vlog membawa banyak dampak positif kepada para pelajar untuk diterapkan dalam gaya belajarnya sehari-hari. Namun, dampak negatif yang dihasilkan dari konten ini juga cukup besar dan perlu untuk diperhatikan agar tidak menjadi manusia yang memiliki sikap konformitas dan hedonisme. Karena itu, pelajar sebaiknya dapat mengambil manfaat dan kebaikan yang ada di dalam konten tersebut serta memfilter juga membuang keburukan-keburukan yang ada di dalamnya.