Iklan No Judol

,

Tumpah Ruah Piala Dunia di Souq Waqif

Redaksi
8 Des 2022, 17:23 WIB Last Updated 2024-08-15T11:18:01Z


SELESAINYA babak 16 besar memberi jalan istirahat dua hari sebelum bergulirnya perempat final. Lantas, bagaimana penduduk lokal dan pengunjung mengisi kekosongan sepak bola?
Setelah 17 hari aksi Piala Dunia hampir sepanjang waktu, Juan Ignacio, mengatakan inilah waktunya untuk istirahat. “Sepak bola tanpa henti, setiap hari,” ucap penonton dari Argentina kepada RRI.

Piala Dunia 2022 dibuka 20 November lalu di Al Khor. Sekarang ada jeda dua hari yang bisa dimanfaatkan pengunjung untuk bepergian menjelajahi Qatar.

Sebagai destinasi pertama, Anda bisa pergi ke Souq Waqif. Tempat ini sehar-hari sangat ramai, apalagi sejak Piala Dunia Qatar berputar.

Bisa dikatakan Souq Waqif adalah pusat jajan, pasar tradisional, hingga pusat kebudayaan. Semua tumpah ruah di sana.

Banyak makanan khas Arab yang dijual di restoran-restoran Souq Waqif. Rata-rata kuliner Qatar tidak beda dengan negara Arab lainnya, misalnya daging kambing, unta, nasi bukhari, samosa, mutabbaq, dan masih banyak lainnya.

Di Souq Waqif juga banyak tempat-tempat kedai untuk minum kopi, teh, susu, dan lain-lain. Beragam pengunjung dengan kaus timnas favorit saling mengobrol menjadi pemandangan yang jamak selama Qatar 2022.

Di Souq Waqif Anda juga bisa belanja oleh-oleh. Misalnya pernak-pernik Qatar yang harganya relatif terjangkau, dibandingkan suvenir resmi Piala Dunia 2022 di FIFA Store, atau tempat penjualan resmi lainnya.

Tentu saja omzet kedai, restoran, dan toko pernak-pernik di pasar Souq Waqif meningkat selama pesta bola ini. Roda ekonomi pun berputar makin cepat.

Piala Dunia yang Dirindukan

Tidak bisa dibantah Qatar selama Piala Dunia sangat ramai. Banyak orang datang dari berbagai penjuru dunia.

“Qatar lebih merupakan negara yang tenang. Jadi semua aktivitas ini adalah sesuatu yang menyenangkan bagi penduduk. Kami akan merindukannya, setelah Piala Dunia nanti,” kata Menal, pekerja dari Oman yang sudah lama tinggal di Qatar.

Agus Faisal, WNI yang bekerja di Qatar, menuturkan tanpa Piala Dunia memang tidak seramai ini. Keramaian biasanya baru memuncak pada Kamis malam, karena Jumat adalah hari libur.

“Kalau penduduk asli Qatar di sini itu sekitar 400 ribu orang. Selebihnya adalah pendatang, paling banyak dari India, jumlahnya sekitar 1 juta orang,” kata Faisal.

Hadirnya Piala Dunia ini memberi hiburan penting buat orang-orang yang tinggal di Qatar. Termasuk para pendatang dari berbagai negara.