,

Iklan

Bengkulu Potensial Ekspor Cicak Kering

Redaksi
30 Jun 2024, 15:27 WIB Last Updated 2024-06-30T08:27:11Z



Bengkulu - Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Bengkulu mencatat bahwa Bengkulu memiliki potensi besar untuk ekspor cicak kering, mengingat keberadaannya yang mudah ditemukan baik di rumah-rumah penduduk maupun di pohon.


Aris Hadiyono SP, kepala Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Bengkulu, mengungkapkan bahwa beberapa daerah di Sumatera, seperti Sumatera Barat dan Sumatera Utara, telah sukses mengekspor cicak kering ke Tiongkok dan Hongkong.


"Kami berharap Bengkulu juga dapat menjadi pelaku ekspor cicak kering karena potensinya cukup besar," ujar Aris pada Senin, 10 Juni 2024.


Menurut Aris, cicak kering yang diekspor ke Tiongkok dan Hongkong banyak digunakan sebagai bahan baku obat-obatan. Ramuan berbahan dasar cicak kering ini dianggap mampu mengobati berbagai penyakit seperti batuk, asma, penyakit kulit, wasir, dan gangguan pencernaan.


"Importir di Tiongkok dan Hongkong menggunakan cicak kering sebagai bahan dasar untuk obat-obatan seperti batuk dan asma," tambahnya.


Bisnis ekspor cicak kering dinilai sangat menjanjikan karena permintaan dari luar negeri terus meningkat. Aris juga menyebutkan bahwa harga cicak kering mencapai sekitar Rp 220 ribu per kilogram, memberikan peluang besar bagi eksportir untuk mendapatkan pendapatan yang signifikan.


"Dengan ketersediaan yang cukup banyak di Bengkulu, ada potensi besar untuk mengembangkan usaha budidaya cicak, yang dianggap sebelumnya tidak memiliki manfaat bagi masyarakat," jelas Aris.


Di masa depan, Aris berharap masyarakat dapat lebih mengeksplorasi bisnis ini sehingga dapat meningkatkan potensi ekspor cicak kering dari Bengkulu.

Iklan