,

Iklan

BKKBN Akselerasi Penurunan Stunting

Redaksi
11 Jul 2024, 19:26 WIB Last Updated 2024-07-11T12:50:44Z


Bengkulu - Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu mempromosikan pengasuhan 1000 hari pertama kehidupan (HPK) melalui Advokasi dan Komunikasi Informasi dan Edukasi (AKIE) bagi mitra dan pemangku kebijakan daerah dengan menghadirkan puluhan peserta mitra dari berbagai unsur institusi teknis intervensi stunting.

1000 HPK adalah fase kehidupan yang dimulai sejak terbentuknya janin pada saat kehamilan (270 hari) sampai dengan anak berusia 2 tahun (730 hari). Yakni dimulai sejak sembilan bulan dalam kandungan (9x30 hari) = 270 hari, tahun pertama kelahiran (365 hari) dan tahun kedua kelahiran (365 hari). Ketiga tahap tersebut sangat penting karena seluruh organ penting dan sistem tubuh mulai terbentuk dengan pesat.


Pentingnya pengasuhan pada fase tersebut mempertimbangkan pola pengasuhan yang menentukan perkembangan dan pertumbuhan anak untuk menghindari terpaparnya potensi stunting," sebut Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu Zamhari, S.H., M.H kepada pewarta usai pembukaan Advokasi dan Komunikasi Informasi dan Edukasi (AKIE) promosi pengasuhan 1000 HPK bagi mitra dan pemangku kebijakan daerah 2024, di Bengkulu, Kamis, 11/7.


"Pengasuhan pada fase tersebut menentukan perkembangan dan pertumbuhan anak dalam menghindari terpaparnya potensi stunting. Terdapat beberapa manfaat pemenuhan asupan nutrisi pada fase itu. Diantaranya, dapat membentuk otak anak menjadi "bahan bakar" pertumbuhan jiwa dan raga, pembentukan sistem kekebalan tubuh yang kuat serta meningkatkan kesiagaan untuk masuk sekolah dan memberi kesempatan meraih potensi terbaik di kemudian hari”ujarnya.


Ketua Tim Kerja 2 Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu Weldi Suisno, S.Pd., M.E dalam laporannya menyampaikan, promosi pengasuhan 1000 HPK tersebut bertujuan agar meningkatkan pemahaman dan komitmen pemangku kebijakan di daerah terhadap intervensi penurunan stunting. “Diikuti dari beberapa unsur lembaga dan institusi teknis, seperti, OPD KB kabupaten dan kota, Dinas Kesehatan Kabupaten dan Kota, IPeKB," ujar Weldi.(irs)

Iklan