.jpg)
Penetapan harga ini berdasarkan hasil penetapan harga TBS kelapa sawit pada pekan terakhir bulan Juni dan telah menggunakan tabel rendemen harga baru hasil kajian yang disepakati oleh tim penetapan harga.
Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Pertanian Provinsi Bengkulu, Muhammad Rizon, menyampaikan bahwa harga TBS ini mengalami kenaikan sebesar Rp 322 per kilogram dibandingkan bulan Juni 2024.
Kenaikan harga ini dipicu oleh indeks K sebesar 92.74 poin atau 83,32 persen, ditambah nilai cangkang Rp 3,99. Selain itu, harga rata-rata CPO tercatat sebesar Rp 11.911 per kilogram, dan rata-rata PK sebesar Rp 6.975 per kilogram.
Harga ini menjadi batas bawah dan acuan bagi pabrik pengolahan kelapa sawit (PKS) untuk membeli TBS dari petani. Rizon menghimbau para petani untuk menjaga kualitas produk TBS mereka agar harga pembeliannya juga dapat lebih tinggi.
Selain itu, petani didorong untuk bermitra dengan perusahaan pemilik pabrik kelapa sawit, khususnya kebun plasma. Kerjasama antara kelompok tani dan pihak pabrik diharapkan dapat memastikan harga TBS yang sesuai dengan harga normal dan mencegah manipulasi harga oleh tengkulak.
Adapun rincian harga TBS berdasarkan usia tanam adalah sebagai usia 3 sampai 9 tahun Rp2.243 hingga Rp 2.618 per kilogram, usia 21 sampai 25 tahun Rp2.391 hingga Rp 2.656 per kilogram.
Dengan peningkatan harga ini, diharapkan kesejahteraan petani kelapa sawit di Provinsi Bengkulu dapat semakin membaik.
