Bengkulu – Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bengkulu, Ayu Laksmi Syntia Dewi, mengumumkan bahwa telah dibentuk 11 Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) di Provinsi Bengkulu. Tim ini tersebar di 1 Provinsi Bengkulu, 1 Kota Bengkulu, dan 9 Kabupaten, dengan masing-masing tim memiliki program kerja untuk mendorong pergerakan ekonomi daerah.
Salah satu inisiatif utama TPAKD di Provinsi Bengkulu adalah pelaksanaan program kerja sesuai dengan Generic Model Ekosistem Keuangan Inklusif (GM EKI). Program ini bertujuan untuk mendukung upaya pemerintah dalam pengembangan dan pemberdayaan desa secara terpadu, guna mendorong transformasi sosial, budaya, dan ekonomi di wilayah perdesaan. Selain itu, GM EKI juga bertujuan untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di wilayah tersebut.
"GM EKI ini menjadi acuan bagi kami dalam menciptakan keuangan inklusif di wilayah perdesaan dengan pendekatan penguatan sinergi dan kolaborasi antar pemangku kepentingan di bawah koordinasi forum TPAKD," kata Ayu dalam keterangan tertulisnya.
Beberapa program yang telah dilaksanakan oleh TPAKD hingga Maret 2024 antara lain:
- Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) oleh Bank Umum sebesar 100 juta di Pulau Enggano, Bengkulu Utara.
- Pembukaan Tabungan Pelajar dengan total 26 akun dan nominal tabungan sebesar Rp23.000.000 di Pulau Enggano, Bengkulu Utara.
- Penyaluran KUR oleh Bank Umum sebesar 100 juta pada acara TPAKD di Kota Bengkulu.
- Penyaluran KUR oleh Bank Umum sebesar 100 juta pada acara TPAKD di Bengkulu Tengah.
- Pembukaan 3 Rekening Reksadana oleh TPAKD di Bengkulu Tengah.
Program-program ini menunjukkan komitmen TPAKD dalam memberikan kontribusi nyata bagi perekonomian daerah dengan memperluas akses keuangan di berbagai sektor masyarakat, termasuk di wilayah yang terpencil seperti Pulau Enggano.