Peluncuran Buffer Area ini dihadiri oleh Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, Executive Director Regional 2 Drajat Sulistyo, serta berbagai stakeholder Pelabuhan. General Manager Pelindo Regional II Bengkulu S. Joko beserta jajarannya menyambut para tamu undangan.
Drajat Sulistyo menjelaskan bahwa pendirian Buffer Area ini didasari oleh semakin ramainya kegiatan operasional di Pelabuhan Pulau Baai. Peningkatan kedatangan truk dari luar Bengkulu dan kenaikan volume pengapalan curah kering telah menjadi tantangan dalam kelancaran layanan jasa kepelabuhanan.
"Kebutuhan akan Buffer Area di kawasan Pelabuhan Bengkulu menjadi sangat penting untuk mempercepat dan memperlancar arus lalu lintas barang dari dan ke pelabuhan, yang merupakan salah satu indikator penting dalam mengukur performa logistik dan jasa kepelabuhanan," jelas Drajat.
Joko menambahkan bahwa Buffer Area seluas sekitar 2 hektar ini terletak di tengah kawasan pelabuhan, dengan jarak ke kantor PT Pelindo sekitar 3,3 km dan jarak ke PLTU sekitar 2,6 km. Area ini memiliki 31 tenant lahan di area stockpile curah kering hingga lokasi PLTU.
Dengan adanya Buffer Area, yang berfungsi menyangga wilayah utama, diharapkan dapat meningkatkan kinerja layanan pelabuhan, khususnya kelancaran arus barang di wilayah pelabuhan dan sekitarnya.
Gubernur Bengkulu mengapresiasi langkah Pelindo ini dan berharap segala permasalahan yang dihadapi dalam pelayanan pelabuhan akan semakin mudah diatasi jika semua layanan terkait logistik terintegrasi dengan seluruh stakeholder melalui sistem yang sudah terdigitalisasi.
"Dengan adanya Buffer Area ini, diharapkan kegiatan pengangkutan barang dari dan ke Pelabuhan Pulau Baai akan lebih lancar dan memberikan manfaat bagi semua pihak terkait," harap Gubernur.
Peluncuran Buffer Area ini merupakan langkah positif yang diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas layanan di Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu.