,

Iklan

Penyebab Tingginya Harga Tiket Pesawat adalah Mahalnya Harga Avtur Pertamina

Redaksi
7 Sep 2024, 17:57 WIB Last Updated 2024-09-07T10:57:48Z

Jakarta - Tony Fernandes, CEO Capital A Berhad, induk usaha maskapai AirAsia, membeberkan alasan di balik mahalnya harga tiket pesawat domestik di Indonesia. Menurutnya, salah satu penyebab utama adalah harga avtur yang dipasok oleh Pertamina, yang disebut sebagai yang tertinggi di Asia Tenggara.


"Harga bahan bakar di Indonesia adalah yang tertinggi di ASEAN, sekitar 28 persen lebih mahal," kata Tony Fernandes, Sabtu (7/9/2024). 


Ia menjelaskan bahwa biaya avtur di Indonesia lebih tinggi dibandingkan dengan negara-negara lain di dunia, yang disebabkan oleh minimnya kompetisi penyedia avtur di Indonesia. Sementara di negara lain, seperti Malaysia, terdapat beberapa pemasok avtur dari perusahaan yang berbeda, Indonesia hanya bergantung pada Pertamina sebagai satu-satunya pemasok.


"Di Malaysia, ada dua atau tiga perusahaan. Di sebagian besar negara, ada pilihan pemasok avtur. Namun, di Indonesia, karena hanya ada satu, mereka dapat menetapkan harga sesuka hati," ungkap Tony.


Selain harga avtur, Tony juga menyoroti faktor lain yang memperparah mahalnya tiket pesawat domestik, seperti pajak pertambahan nilai (PPN) dan pajak impor suku cadang pesawat. Menurutnya, hal ini turut membebani biaya operasional maskapai dan berujung pada tingginya harga tiket.


Komisi Pengawas dan Persaingan Usaha (KPPU) juga menemukan hal serupa. Ketua KPPU, M. Fanshurullah Asa, mengungkapkan bahwa kontribusi biaya avtur terhadap harga tiket pesawat bisa mencapai 38-45 persen. Pada periode Desember 2023, KPPU membandingkan harga avtur Pertamina di Indonesia dengan 10 bandara internasional di negara lain, dan perbedaannya bisa mencapai hingga 43 persen.


"Komponen biaya bahan bakar mencapai 38-45 persen dari harga tiket pesawat, dan ini sangat mempengaruhi tingginya harga tiket di Indonesia, yang lebih mahal dibandingkan negara ASEAN lainnya seperti Thailand dan Malaysia," jelas Fanshurullah.


Tingginya harga tiket pesawat domestik di Indonesia telah lama menjadi keluhan masyarakat, terutama karena tiket antar-kota di Indonesia sering kali lebih mahal dibandingkan dengan rute penerbangan internasional, meskipun jarak tempuhnya lebih pendek. Dengan adanya permasalahan ini, harapan untuk adanya perbaikan dalam regulasi avtur dan struktur biaya operasional maskapai semakin menguat.

Iklan