,

Iklan

Peringatan Maulid Nabi di Baiturrahim Angkat Budaya Melayu

Redaksi
16 Sep 2024, 13:01 WIB Last Updated 2024-09-16T06:01:41Z


Bengkulu - Pengurus Badan Kesejahteraan Masjid (BKM) Baiturrahim Kelurahan Bajak, Kecamatan Teluk Segara, Kota Bengkulu, merayakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1445 Hijriah pada Senin, 16 September 2024. Acara ini berlangsung meriah dengan mengangkat budaya dan kearifan lokal masyarakat adat Melayu, di antaranya dengan melantunkan Sarafal Anam dan menggelar arak-arakan Jambar Uang.


Peringatan Maulid kali ini dimulai dengan arak-arakan Jambar Uang yang berangkat dari Simpang 4 Bajak menuju Masjid Baiturrahim. Sebanyak 11 jambar uang diarak, terdiri dari 9 kelompok rukun tetangga (RT) dan 1 dari majelis taklim setempat. Tak hanya itu, jambar tambahan juga dibawa oleh tokoh masyarakat, mantan Wakil Walikota Bengkulu periode 2019-2024, Dedy Wahyudi. Total uang yang terkumpul dari seluruh jambar mencapai lebih dari Rp18.016.000, yang akan digunakan untuk kesejahteraan masjid serta kegiatan keagamaan lainnya.


Ketua BKM Baiturrahim, Hilman Fuadi, menyatakan bahwa peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Baiturrahim selalu disambut dengan antusias oleh masyarakat. Setiap tahunnya, acara ini dihadiri oleh remaja masjid, pengurus BKM, serta jemaah yang sangat bersemangat.


“Peringatan Maulid Nabi ini tidak hanya sebagai bentuk penghormatan kepada Rasulullah SAW sebagai suri teladan, tetapi juga untuk memperkuat tali silaturahmi dan kebersamaan antar warga,” ungkap Hilman Fuadi.


Hilman menjelaskan bahwa peringatan Maulid Nabi memiliki makna yang mendalam. Selain sebagai bentuk penghormatan, memperingati keteladanan Rasulullah juga menjadi acuan untuk mengikut sifat sederhana dan kebiasaan Nabi Muhammad dalam kehidupan sehari-hari.


Tradisi budaya lokal juga diangkat dalam acara ini, mencerminkan nilai kebersamaan dan gotong-royong masyarakat Melayu Bengkulu. Dana yang terkumpul dari Jambar Uang akan digunakan untuk kesejahteraan masjid, yang berfungsi sebagai pusat ibadah dan tempat musyawarah bersama.


Selain arak-arakan Jambar Uang, peringatan Maulid Nabi di Baiturrahim juga dimeriahkan dengan lantunan Sarafal Anam, tradisi masyarakat Melayu Bengkulu. Sarafal Anam merupakan tradisi melantunkan salawat Nabi Muhammad SAW dengan syair barzanji, diiringi tabuhan rebana.


Hilman menambahkan bahwa tradisi Sarafal Anam telah menjadi bagian dari identitas masyarakat Melayu Bengkulu sejak ajaran Islam masuk ke provinsi tersebut beberapa ratus tahun lalu. Upaya mengangkat tradisi ini merupakan langkah untuk memastikan budaya Bengkulu selalu dikenal dan dijaga oleh masyarakat.


“Kami laksanakan tradisi Sarafal Anam ini pada momen-momen hari besar keagamaan, seperti Tahun Baru Islam, Maulid Nabi, dan juga saat kelahiran bayi. Tradisi ini mengajarkan kami untuk selalu memuliakan Rasulullah SAW dan menjaga kebersamaan dalam berbagai kesempatan,” tutup Hilman Fuadi.