,

Iklan

Polemik Michat, Nabilah Tewas saat Kabur Gunakan Motor Warga

Redaksi
7 Sep 2024, 18:37 WIB Last Updated 2024-09-07T11:38:37Z


Bengkulu – Nama Nabila Vadona, perempuan dalam kasus penipuan Michat mendadak menjadi pusat perhatian setelah disebut-sebut terlibat dalam kasus penganiayaan yang menewaskan dua pria asal Jambi di Kampung Bali, Bengkulu. Tak lama setelah insiden tersebut, Nabila meninggal dunia dalam kecelakaan tunggal saat melarikan diri dengan sepeda motor.


Menurut informasi, motor yang dikendarai Nabila saat kecelakaan bukan miliknya. Kendaraan itu milik seorang warga yang berhenti di lokasi kejadian karena penasaran dengan keributan. Saat si pemilik motor turun tanpa mencabut kunci, Nabila memanfaatkan kesempatan untuk kabur dengan motor tersebut. Namun, di Jalan Basuki Rahmat, Kelurahan Sukamerindu, Nabila kehilangan kendali dan menabrak tembok, yang menyebabkan kematiannya di tempat.


Kasus ini semakin menarik perhatian setelah diketahui bahwa Nabila sebelumnya pernah terlibat kasus pencurian pada Maret 2024 di Bengkulu Tengah. Nabila dan tiga orang temannya tertangkap mencuri di sebuah warung milik Sudirman. Namun, kasus itu diselesaikan secara kekeluargaan melalui mekanisme restorative justice.


Kapolsek Talang Empat, AKP Bayu Heri, membenarkan keterlibatan Nabila dalam kasus tersebut. “Memang benar, Nabila pernah terlibat pencurian, tapi kasusnya sudah diselesaikan secara restorative justice,” kata AKP Bayu Heri.


Pada hari kejadian, Nabila berada di lokasi penganiayaan dua pria bernama Pradana dan Reza. Ketika seorang warga yang melintas berhenti dan turun dari motornya tanpa mematikan mesin, Nabila memanfaatkan situasi tersebut untuk melarikan diri. Namun, di perjalanan, Nabila mengalami kecelakaan tunggal saat melewati tikungan tajam di Jalan Basuki Rahmat.


Rekaman CCTV menunjukkan Nabila mengendarai motor dari arah Simpang 4 Sukamerindu menuju Simpang Jam. Kecelakaan terjadi ketika ia gagal mengendalikan motornya di tikungan, yang menyebabkan dirinya menabrak batu dan tembok.


Sepeda motor yang dikendarai Nabila terdaftar atas nama Norman, warga Desa Kahyapu, Enggano, Bengkulu Utara. Namun, belum diketahui pasti apakah motor tersebut masih dimiliki Norman atau sudah berpindah tangan. Tim Inafis Polresta Bengkulu juga menemukan lebih dari 10 titik kejadian terkait penganiayaan di lokasi.


Dua korban penganiayaan, Pradana dan Reza, diketahui warga Jambi. Pradana adalah seorang kontraktor yang sering berada di Bengkulu untuk pekerjaan proyek, sementara Reza merupakan mahasiswa di Bengkulu. Keduanya tewas dalam insiden tersebut. Jenazah Pradana telah dipulangkan ke Jambi pada Jumat siang, sementara jenazah Reza dibawa pulang Jumat malam.


Saat ini, polisi telah menahan tiga tersangka terkait kasus penganiayaan tersebut dan penyelidikan terus berlanjut.

Iklan