Bengkulu - Pemerintah Provinsi Bengkulu menggelar rapat bersama para pengusaha batu bara untuk membahas solusi terkait transportasi truk di terminal khusus. Pertemuan ini berlangsung pada Kamis (14/11) di ruang Rapat Raflesia Lt. II Kantor Gubernur, dipimpin oleh Asisten II Sekretariat Daerah, RA Denny.
RA Denny menyatakan bahwa rapat ini adalah bentuk kepedulian Pemprov terhadap pengusaha, khususnya di sektor perhubungan, dengan harapan dapat menciptakan kelancaran ekonomi di Bengkulu. "Masukan dari berbagai pihak sangat penting untuk mencari solusi terbaik. Kerja sama dengan pemerintah menjadi kunci untuk mencapai tujuan ini," ungkapnya.
Dalam pertemuan tersebut, sejumlah perusahaan, seperti PT Titan Batubara, PT Injatama, dan PT Bengkulu Terminal Energi Antar Nusa, mengemukakan berbagai kendala yang dihadapi. Masalah transportasi, perizinan, dan penyesuaian Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) menjadi sorotan utama.
Salah satu isu utama adalah kebijakan gubernur yang mengarahkan truk batu bara di Bengkulu Utara untuk beralih ke transportasi laut melalui terminal khusus. Edwin Prianto, perwakilan dari PT Titan Batubara, menyampaikan bahwa pelabuhan yang ada saat ini hanya mampu mengakomodasi 40-45% kebutuhan operasional. Ia juga menyoroti bahwa pengiriman melalui laut memerlukan biaya lebih tinggi dan waktu lebih lama.
Rencana pembangunan pelabuhan baru di Bengkulu Utara, dekat lokasi Titan Bengkulu Energi, menjadi salah satu solusi yang tengah dipertimbangkan. Saat ini, rata-rata 1.000 truk batu bara beroperasi setiap hari di jalur darat, yang berpotensi meningkatkan risiko kerusakan jalan dan kecelakaan jika terus berlanjut.
RA Denny berharap organisasi perangkat daerah (OPD) terkait dapat segera memberikan solusi untuk mengatasi persoalan ini. Ia menegaskan bahwa koordinasi dengan Kementerian Kelautan dan kementerian lain yang terkait menjadi langkah penting.
"Kita akan bersama-sama mencari solusi terbaik. Pemprov Bengkulu siap mendampingi agar proses ini berjalan lancar," ujar Denny. Ia juga menyampaikan bahwa notulen rapat akan segera disampaikan kepada gubernur untuk diteruskan ke kementerian terkait.
Rapat ini mencerminkan komitmen Pemprov Bengkulu dalam mendukung kelancaran operasional para pengusaha batu bara sembari menjaga keberlanjutan infrastruktur dan keselamatan transportasi di wilayah tersebut.