Bengkulu - Kepala Kantor Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan Bengkulu, Marina Rasyada, menekankan pentingnya pengambilan keputusan rasional dalam berinvestasi di pasar modal. Hal ini disampaikannya, menanggapi pesan Presiden RI yang mendorong masyarakat untuk lebih bijak dalam berinvestasi.
“Saya sangat sepakat dengan pesan yang disampaikan Bapak Presiden. Hal yang sama juga selalu kami sampaikan di setiap kegiatan edukasi bahwa investor harus selalu mengambil keputusan secara rasional dengan memperhatikan fundamental perusahaannya agar bisa meminimalisir risiko,” ujar Marina, 4 Desember 2024
Ia mengingatkan bahwa investasi saham tidak bisa hanya mengikuti tren atau mengandalkan rekomendasi influencer tanpa pemahaman mendalam terhadap kondisi fundamental perusahaan.
“Literasi pasar modal di Indonesia masih sangat rendah, hanya sebesar 4,11%, dengan inklusi sebesar 5,19%. Ini menjadi pekerjaan rumah besar bagi kami untuk terus memasyarakatkan pasar modal. Kami juga membutuhkan dukungan dari rekan-rekan media untuk membantu menyebarluaskan edukasi mengenai pasar modal dan cara berinvestasi yang benar,” jelasnya.
Menanggapi isu bahwa saham sering disamakan dengan judi, Marina mengutip fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang menyatakan bahwa saham bukanlah judi.
“Kalau kita berpegang pada fatwa MUI, saham bukan judi karena jelas barang yang diperdagangkannya. Investasi saham membutuhkan analisis, risikonya juga jelas dan bisa diminimalisir dengan analisis yang tepat. Berbeda dengan judi yang lebih bersifat spekulatif dan risikonya tidak bisa diprediksi,” tegas Marina.
BEI Bengkulu berkomitmen untuk terus meningkatkan literasi dan inklusi pasar modal di wilayah tersebut melalui berbagai program edukasi, bekerja sama dengan media dan komunitas lokal.