wartabisnis.net – Musim panas ini, Chelsea disibukkan dengan perombakan besar di skuad mereka—terutama kelompok yang disebut sebagai “Bomb Squad”, alias grup pemain yang tidak lagi diinginkan oleh manajer Enzo Maresca. Kini, setelah Deadline Day berlalu, hanya tiga nama yang masih tertinggal di antara sisa rombongan itu: Raheem Sterling, Axel Disasi, dan David Datro Fofana. Siapa mereka? Kenapa masih di sana? Artikel ini mengupas tuntas nasib mereka dengan gaya santai tapi tetap profesional.
Siapa Sih ‘Bomb Squad’ Chelsea, dan Siapa Tersisa?
Musim panas ini, istilah ‘bomb squad’ ramai dipakai buat menyebut pemain Chelsea yang dikeluarkan dari skuat inti. Mereka dikelompokkan dan dilatih terpisah karena dianggap tak masuk dalam rencana Maresca—walau honor tetap dibayarkan penuh.
Kontroversi Isolasi yang Nggak Wajar
— Raheem Sterling, Axel Disasi, dan David Datro Fofana menjadi tiga pemain terakhir yang tetep di-“bomb squad”-kan, meski Deadline Day sudah selesai. Mereka bahkan dipisahkan dalam segala hal: harus pakai toilet dan ruang ganti berbeda, makan sendiri, jauh dari skuad utama. Parahnya, ini jadi sorotan soal fair play dan perlakuan pemain profesional.
Siapa Aja yang Sebelumnya Dipulangkan atau Pergi?
Sebelum Deadline Day, banyak anggota bomb squad yang akhirnya dilepas atau dipulangkan, seperti Lesley Ugochukwu, Ben Chilwell, Armando Broja, Renato Veiga—dan kini tersisalah tiga nama tadi.
Berapa Nilai Total ‘Bomb Squad’?
Secara total, biaya transfer mereka dulu—waktu direkrut—menghabiskan lebih dari £300 juta. Tapi saat dibuang, mereka jadi beban gaji tanpa kontribusi di lapangan.
Raheem Sterling — Bintang Inggris Terisolasi
Nilai Gaji Gede, Tapi Masih Gagal Pindah
Sebagai pemain senior dengan gaji £325 ribu per minggu, nama Sterling sempat dikaitkan dengan Fulham. Tapi deal-nya kandas di tengah jalan. Chelsea justru menutup pintu buat dia pindah—dan nyatanya, dia tetap jadi bagian bomb squad.
Isolasi Ekstrem dan Dampaknya Sosial
Gaji mewah nggak dibarengi kenyamanan. Isolasi ini bukan cuma soal latihan—Sterling dipaksa makan sendiri, pakai toilet sendiri, hingga duduk jauh di ruang ganti. Topik ini sampai viral karena dianggap sangat unfair dalam etika klub besar.
Masa Depan yang Kabur
Saat ini, belum ada perkembangan baru—transfer masih mandek. Fokus Chelsea tampaknya ke jalur jualan atau pinjam pemain demi neraca keuangan. Sementara itu, Sterling tetap menunggu tanpa tahu nasibnya selanjutnya.
Axel Disasi — Bek Mahal yang Gagal Terdepak
Awal Karir yang Menjanjikan, Kini Tertahan
Disasi datang dari AS Monaco dengan label mahal. Namun kemampuannya sekarang dipertanyakan, dan diusahakan dilepas. Sayangnya, negosiasi gagal di Deadline Day.
Hidup di Ruang Serba Murah
Lucu atau menyedihkan, foto-foto dari akun Instagram-nya menunjukkan fasilitas latihan bomb squad yang jauh dari standar: ruangan polos, bangku kayu, single AC. Nggak cocok lah buat pemain Premier League bayaran tinggi.
Jalan Panjang Menanti
Meski tidak dipermanenkan, masih ada kabar bahwa Disasi dipantau oleh klub seperti Newcastle atau Villarreal—tapi belum ada deal resmi.
David Datro Fofana — Bintang Masa Depan yang Tertunda
Janji Besar, Tapi Karier Masih Mandek
Fofana, striker muda yang dibeli dari Molde, punya potensi besar. Tapi performanya di tim utama minim—hanya beberapa penampilan.
Siap Dilepas dengan Profit
Chelsea disebut ingin melepas Fofana dengan harga yang menguntungkan—mungkin ada add-on dari hasil deal. Upayanya belum tuntas sebelum deadline.
Pilihan Ke Depan: Pinjam atau Jual?
Kalau bisa dijual, Fofana mungkin akan ambil opsi itu—agar dapat menit bermain reguler dan kembali berkembang.
Dampak pada Chelsea & Seluruh Lingkungan Klub
Pastinya, Banding Etika Atletik
Kasus bomb squad ini memicu kritik tajam—termasuk dari PFA (Asosiasi Pemain Profesionals Inggris)—karena dianggap memperlakukan pemain tidak adil dan tak manusiawi.
Tekanan Finansial & Manajerial
Chelsea habis banyak di musim transfer ini. Strategi melepas bomb squad seharusnya bikin ruang anggaran, tapi ternyata mereka malah mengeksekusi lambat dan sebagian gagal pindah.
Fokus pada yang Masih Bisa Diselamatkan
Sementara itu, pemain seperti Trevoh Chalobah justru mengalami kebangkitan akibat krisis cedera—rekalibrasi strategi Maresca pun ikut berubah.
Penutup – Apa yang Akan Terjadi Selanjutnya?
Reintegrasi atau Perpisahan?
Chelsea punya dua kemungkinan: keluarkan Sterling, Disasi, dan Fofana dari daftar karena pindah, atau reintegrasikan mereka jika transfer mati total. Banyak pihak masih menunggu langkah berikutnya.
Sebuah Evaluasi Strategi Klub
Kasus bomb squad menunjukkan betapa pentingnya manajemen transfer yang efektif dan etis. Semoga ini jadi pelajaran untuk klub sebesar Chelsea.
Perhatian Media dan Fans Masih Tinggi
Viralnya kondisi tiga pemain ini bikin sorotan media dan fans makin intens. Apakah akan ada twist dramatic sebelum bursa Januari? Kita tunggu bareng.