Daftar Musisi yang Mundur dari Pestapora 2025 Imbas Kerja Sama dengan Freeport
wartabisnis.net – Festival musik Pestapora 2025 kembali jadi sorotan—tapi bukan karena lineup-nya yang keren, melainkan karena kontroversi sponsorship oleh PT Freeport Indonesia. Sponsor ini memicu protes dari komunitas musik independen dan penonton karena sejarah isu lingkungan dan HAM di Papua. Akibatnya, 12 musisi dan band indie memutuskan mundur sebelum penampilan mereka. Simak daftar lengkap dan alasan di balik keputusan berani ini.
Siapa Saja Musisi yang Mundur dan Respons Resmi Pestapora
Pihak penyelenggara Festival Pestapora secara resmi mengumumkan bahwa mereka telah memutus kerja sama dengan PT Freeport Indonesia untuk hari kedua dan ketiga acara, setelah gelombang kecaman dari warganet dan musisi indie muncul keras di media sosial.
Secara spontan, setidaknya 12 musisi/band indie menyatakan mundur dari partisipasi mereka sebagai bentuk protes. Berikut daftarnya yang dikonfirmasi oleh AyoJakarta dan Hops.ID:
-
Durga
-
Negatifa
-
Leipzig
-
Sukatani
-
Kelelawar Malam
-
Rebellion Rose
-
Ornament
-
Rragband
-
Centra
-
Xin Lie
-
Rekah
-
The Jeblogs
Beberapa dari mereka menyatakan mundur via pengumuman resmi di akun Instagram masing-masing, menjadi simbol penolakan terhadap normalisasi koneksi dengan lembaga yang kontroversial.
Mengapa Freeport Jadi Sponsor Pestapora Menjadi Masalah?
1. Catatan Lingkungan & HAM Papua
PT Freeport Indonesia dikenal karena aktivitas tambangnya di Papua, yang telah lama dikecam menyusul tudingan pelanggaran hak-hak masyarakat adat dan kerusakan lingkungan. Hal ini membuat kehadirannya sebagai sponsor festival musik dianggap tidak elok oleh banyak pihak.
2. Penolakan Komunitas Musik Independen
Eskpresi protes beragam, salah satunya melalui aksi membawa spanduk bertuliskan “Tembaga Ikutan Berpestapora” pada pawai marching band pembuka festival—menandakan kritik terhadap festival yang menormalisasi keterlibatan sponsor kontroversial.
3. Pengaruh Besar terhadap Reputasi Festival
Sponsor besar yang menimbulkan kontroversi sekelas Freeport bisa merusak citra festival. Protes artis telah memaksa penyelenggara melakukan evaluasi ulang hubungan sponsorship demi menjaga legitimasi dan kepercayaan pengunjung.
Implikasi dan Pelajaran dari Situasi Ini
1. Festival Harus Selektif Dalam Sponsorship
Kasus ini mengingatkan betapa pentingnya pemilihan sponsor yang tidak hanya kuat secara finansial, tapi juga punya reputasi yang sesuai dengan nilai yang diusung festival dan komunitas yang terlibat.
2. Pengaruh Kecil Bisa Berdampak Besar
Mundur satu atau dua musisi mungkin tampak kecil, tapi aksi kolektif ini memberi sinyal kuat bahwa independensi dan integritas seniman tidak bisa diabaikan.
3. Perlunya Jalur Dialog Awal
Festival selayaknya mengantisipasi isu sosial-politik dengan membuka dialog intensif dengan musisi, komunitas, dan stakeholder, untuk menghindari keputusan kontroversial seperti ini terjadi lagi.
Penutup — Protes Musik Menjadi Sorak; Festival Harus Tanggap Lebih Dini
Mundurnya 12 musisi dari Pestapora 2025 bukan hanya panggung yang hilang—tapi pesan kuat bahwa integritas kreator musik harus dihormati. Festival terkemuka seperti ini punya ruang besar sebagai trendsetter nilai, bukan sekadar panggung hiburan. Semoga pengalaman ini jadi pintu awal untuk menyusun ulang standar penyelenggaraan yang lebih responsif dan bertanggung jawab.