Perum Bulog Jamin Stok Beras Nasional Aman dan Berkualitas
wartabisnis.net – Perum Bulog kembali menegaskan bahwa stok beras nasional dalam kondisi aman dan berkualitas tinggi. Dalam berbagai pernyataan publik, instansi ini menyampaikan bahwa cadangan beras pemerintah (CBP) mencapai angka 3,9 juta ton, dan seluruhnya siap disalurkan melalui program keamanan pangan seperti SPHP maupun bantuan pangan masyarakat (BanPang).
Yang lebih penting lagi, Perum Bulog menjamin bahwa setiap ton beras yang didistribusikan telah melewati serangkaian uji mutu ketat. Mulai dari pemeriksaan kuantitas hingga kualitas, semua dilakukan di laboratorium terakreditasi, serta pemeliharaan gudang melalui Sistem Pengendalian Hama Gudang Terpadu (PHGT) secara rutin.
Jumlah Stok Cadangan dan Distribusi Menyeluruh
Per 24 Agustus 2025, Perum Bulog menyatakan bahwa stok cadangan nasional mencapai 3,91 juta ton, ditambah lagi dengan stok beras komersial sekitar 8.950 ton — totalnya menjadi 3,92 juta ton. Ini merupakan salah satu jumlah stok tertinggi yang pernah dikelola Bulog dalam beberapa tahun terakhir.
Strategi penyebaran juga sudah dipersiapkan matang. Stok saat ini telah didistribusikan merata ke berbagai wilayah tanah air untuk menjamin kesiapsiagaan, baik dalam kondisi normal maupun saat menghadapi lonjakan permintaan mendadak. Ini menunjukkan bahwa Perum Bulog tidak hanya memiliki stok besar, tetapi juga jaringan logistik yang kuat untuk menjangkau kebutuhan masyarakat di berbagai daerah.
Pengelolaan Kualitas: Standar Ketat untuk Beras Layak Konsumsi
Komitmen Perum Bulog terhadap kualitas beras dijalankan lewat beberapa langkah sistematis. Pertama, sebagian besar stok (sekitar 75%) berasal dari pengadaan dalam negeri, dengan sisa impor untuk menjaga fleksibilitas ketersediaan. Integrasi pengadaan lokal ini juga mendukung petani dan menjaga stabilitas harga gabah.
Kedua, mekanisme reproses diterapkan untuk beras yang tidak memenuhi syarat, namun proporsinya sangat minim (< 0,1%) dari total stok. Ini memastikan bahwa yang dikirim ke masyarakat benar‑benar layak konsumsi.
Ketiga, sistem PHGT dijalankan secara konsisten — dari fumigasi, penyemprotan anti hama, hingga monitoring harian lingkungan gudang. Disertai dengan pengujian laboratorium terakreditasi secara berkala, ini jadi pembukti komitmen kualitas Bulog.
Bulog dan Tantangan Ketahanan Pangan Nasional
Walaupun stok dan kualitas terjaga, ada tantangan besar yang terus membayangi: perubahan iklim, fluktuasi harga, dan kebutuhan inflasi. Bulog sadar bahwa hanya mengandalkan stok besar tidak cukup. Butuh strategi jangka panjang seperti:
-
Penyerapan gabah petani secara merata saat panen raya (target tinggi pada 2025: menyerap 3 juta ton dari dalam negeri).
-
Kolaborasi dengan berbagai lembaga, seperti Asosiasi Penggilingan dan AB2TI, untuk memperkuat rantai pasokan nasional.
-
Operasi pasar murah untuk menjaga keterjangkauan harga di masyarakat dalam situasi lonjakan demand (contoh: Ramadhan, akhir tahun).
Penutup – Stok Beras Nasional Aman dan Berkualitas, Tapi Monitor Tetap Diperlukan
Dengan cadangan > 3,9 juta ton dan kontrol kualitas ketat, Perum Bulog memang jamin stok beras nasional aman dan berkualitas. Namun, menjaga ketahanan pangan bukan sekadar soal angka, melainkan soal kesinambungan: distribusi yang tepat, integrasi petani, dan kesiapan menghadapi tekanan ekonomi atau bencana.
Kita perlu apresiasi langkah Bulog, tapi juga terus mengawasi agar komitmen ini tidak hanya berhenti di kata, tapi dirasakan nyata oleh seluruh masyarakat.